• ME = saya
  • Dia = dia / elu
  • So = som som
  • Sial = sial, merugi, tidak beruntung

Jadi ME-DIA_SO-SIAL merupakan  media ON LINE dimana para penggunanya akan mudah berinteraksi satu dengan lainnya didunia maya yang  akan berakibat fatal bagi pengguna yang mengabaikan ke efektivan waktu termasuk mengabaikan keberadaan hubungan sekelilingnya. Hal ini yang pada akhirnya akan menumbuh kembangkan jiwa egois pada lingkungan sekelilingnya yang jelas jelas nyata sehingga terkesan mementingkan diri sendiri , dan akhirnya muncul deh slogan “elu-elu gua-gue”  benih benih nilai  ke som so m yang demikian akan menjauhkan dari keberkahan mengarah pada kesialan. Terkikisnya nilai nilai keharmonisan lingkungan keluarga, organisasi dan sekitarnya dan mengutamakan dunia maya yang tak jelas  dan belum ada kepastiiannya.

  • Soaial media adalah sebuah mediauntuk bersosialisasi satu sama lain dan dilakukan secara online yang memungkinkan manusia untuk saling berinteraksi tanpa dibatasi ruang dan waktu.
  • Sosial media dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja tanpa kenal waktu berjalan tanpa tentu hingga 24 jam yang di sediakan masih kurang terus barlalu tanpa henti. Lebih dahsyatnya lagi So_Sial Me–Dia tidak mengenal umur penggunaannya.
  • Interaksi yang terjadi oleh siapa saja dari makhluk hidup sampai benda mati dapat dijadikan So_Sial Me –Dia sebagai inetraksi satu sama lainnya yang penting enak dilihat dan bisa bikin happy
  • Rumah tangga yang mapan tentu memiliki fasilitas yang serba terpenuhi dari kebutuhan sekolah, olah raga maupun dunia hiburan. Dan hiburan yang sedang tumbuh berkembang dengan pesatnya adalah Gadget. Mereka terbuai dengan asyik menikmati hari harinya dengan gadget berinteraksi seharian penuh bahkan sampai terlelap tidur.
  • Meskipun begitu, kemudahan berinteraksi lewat dunia maya ini ternyata tidak begitu mendukungkeharmonisan pernikahan. Pasalnya sebuah studi di Inggris mengungkapkan bahwa satu dari antara lima pasangan bertengkar setiap hari karena konflik yang dipicu media sosial. Penelitian ini dilakukan terhadap 2.000 pasangan menikah oleh salah satu perusahaan hukum keluarga, yakni Slater and Gordon.

Dampak Negatif dari ME_DIA – SO_SIAL adalah sebagai berikut :

  • Berkurangnya waktu kebersamaan
    Menghabiskan waktu bersama pasangan, mengobrol, dan berinteraksi langsung merupakan salah satu cara menjaga hubungan harmonis. Namun, saat kita menghabiskan waktu lebih banyak untuk menatap gadget, lantas bagaimana kita bisa mengerti dan memahami perasaan pasangan. Jangan heran bila kemudian tercipta miscommunication, konflik, bahkan perpisaha
  • Meretakan jarak hubungan
    Sadar atau tidak, pasangan yang tenggelam dalam media sosial cenderung menghindari pasangan. Sehingga anda dan pasangan semakin jauh dan membuat ‘jarak’. Inilah yang kelak menjadi pendukung utama dalam perpisahan rumah tangga
  • Memori kekasih
    Godaan terbesar adalah saat kita masih penasaran dengan kabar mantan kekasih. Karena dengan media sosial, kita bebas untukstalkingstatus, bahkan menjalin komunikasi kembali. Bila sudah begini, jangan salahkan pasangan, bila dia kemudian curiga dan cemburu.
  • Berbagi privatisasi yang salah
    Meskipun kita menulis status di media sosial milik sendiri, ketahuilah bahwa hal ini menjadi konsumsi publik dan bisa dibaca oleh siapa saja. Saat kita mempertimbangkan bahwa media sosial dapat merusak hubungan pernikahan, maka tetapkan batas informasi yang disebar melaluinya. Sebab, pasangan kita mungkin membaca dan merasa tersakiti dengan status yang kita tulis sendiri.

    Bila memang ada masalah, bicarakan langsung! Jangan mengeluh atau memancing masalah di media sosial. Toh, anda dan pasangan tinggal seatap. Jadi jangan menyusahkan diri denganupdate statusdi media sosial.

  • Memberikan Prioritasyang salah
    Asyik berselancar di dunia maya mungkin menyebabkan kita lebih mementingkan internet dan mengacaukan prioritas. Update status menjadi adiktif dan harus dilakukan sesering mungkin. Saat kita gagal menentukan prioritas antara keluarga dan media sosial, maka konflik dalam rumah tangga menjadi tak terelakkan.

    Merusak hubungan pernikahan
    Terakhir, pergaulan yang salah akan merusak kebiasaan yang baik. Memulai persahabatan dengan orang-orang yang dapat langsung atau tidak langsung memegaruhi hubungan dengan pasangan dapat mengancam keharmonisan pernikahan.