Oarang Culas akan dikalahkan dengan orang Cerdik, begitupun orang cerdik akan dikalahkan dengan orang pintar, dalam kehidupan sehari –hari, orang pintar pun akan dikalahkan oleh orang cerdas. Orang cerdas pun akan dikalahkan oleh Sadar (Bijak). Berikut ini adalah karakter masing-masing tahapan:

  1. Orang Culas (Rakus)

Orang yang culas cenderung ingin memiliki atau menguasai apa yang dimiliki atau dikuasai oleh orang lain. Ketika sudah mendapatkan satu, dia ingin mendapatkan dua, demikian seterusnya hingga keinginan tanpa batas. Hanya kematian yang akan memuaskannya. Kematianlah yang membuatnya sadar, padahal saat itu semua sudah terlambat . jika bangsa ini didominasi oleh orang-orang seperti ini, maka tunggulah kehancurannya. Begitupun dengan suatu organisasi yang jauh lebih banyak didominasi oleh orang-orang culas tinggal menanti waktu kehancuran.

Berikut adalah kisah menarik yang dapat menggugah kesadaran kita tentang keCULASan dan keRAKUSan.

Suatu hari ada seorang anak petani yang menemukan satu ekor angsa. Dia membawa pulang angsa itu kerumah. Keesokan harinya angsa itu bertelur, yang anehnya angsa itu mengeluarkan telur EMAS. Betapa bahagianya mereka berdua. Belum lagi sempatbersyukur , esok harinya angsa itu bertelur  emas yang sama. Maka rasa syukur petani malah hilang, dia kemudian menjadi sombong dan rakus. Dalam benak sang petani, tubuh angsa ini pasti memiliki banyak telur emas, dan mereka sudah membayangkan akan menjadi orang kaya raya lebih dari apa yang dia dapatkan hari ini. Pada suatu saat dengan penuh percaya diri dipotonglah sang angsa dengan harapan menemukan ratusan telur emas dalam tubuh angsa ini. Tetapi ternyata mereka tidak menemukan satu telur pun , lalu apa yang terjadi setelah itu? Sejak angsa itu mati, lama kelamaan petanimenjadi miskin kembali dalam waktu yang sangat singkat. Hartanya habis karena kerakusannya sendiri.

  1. Orang Cerdik

Orang rakus atau culas akan kalah dengan orang cerdik.

bicara soal cerdik, kecerdikan sangat erat kaitanya dengan kecakapan dan ketangkasan.  kata ini juga identik dengan kelihaian dalam menipu atau berbohong,  masih ingatkah saat kecil cerita tentang  Sang Kancil?… dalam tradisi Indonesia terutama anak-anak memiliki banyak cerita yang kuat tentang kecerdikan Sang Kancil.

Menurut hasil penelitian yang ada mengagetkan beberapa kalangan intelektual dimana disimpulkan bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang memiliki cerita – cerita rakyat yang mengajak perjuangan dan kepahlawanan. Lihatlah Inggris yang memiliki banyak cerita tentang keteladanan, kesetiaan, cinta pada Negeri dan sebagainya. namun lain di Inggris lain pula di Indonesia. dibangsa kita sudah sejak kecil disugukan cerita sang kancil yang cerdik, tidak aneh kalau pada saat dewasa ia akan menjadi koruptor yang cerdik. Sulit ditangkap dan pandai pula bersilat lidah.

Karakter orang cerdik adalah cepat bergerak, selalu mempunyai strategi jitu, mudah mengelabuhi orang lain, sulit ditebak jalan pikirannya, suka memanfaatkan orang lain untuk kepentingan pribadinya, mudah bergaul, mudah bohong, dan sering menyakiti orang lain semata-mata untuk tujuan yang ingin dicapainya. Orang – orang cerdik memang jauh lebih baik dari pada orang culas, tetapi secara kualitas orang cerdik tetap saja kalah dengan orang pintar. Orang cerdik bergerak berdasarkan insting, sementara orang pintar bergerak berdasarkan pengetahuan.

  1. Orang Pintar

Pada saat orang-orang cerdik menggunakan insting sesaat, orang pintar jauh lebih hebat menggunakan kecepatan dalam berpikir. Meraka selalu menggunakan logika matematis dalam segala aspek kehidupan, otak kirinya sangat dominan, selalu berpikir kritis, analitis, linier, pragmatik, ekonomis, fakta, dan bicara keuntungan. Yang lebih berbahayanya adalah ketika orang-orang  pintar justru dikuasai oleh kepintarannya masing-masing sehingga mereka cenderung ingin menguasai, mengontrol, dan memaksa orang lain untuk menjadi seperti apa yang mereka inginkan. Disinilah perang energy itu dimulai, tanpa disadari keberadaan orang0orang pintar ternyata hanya untuk membodohi orang-orang bodoh.

Banyak orang yang pintar secara keuangan dapat mengatur uang orang lain, tetapi akhirnya membodohi orang orang miskin yang jujur. Juga banyak orang yang pintar secara kesehatan, tetapi akhirnya membuat orang miskin yang sedang sakit menjadi objek penderitaanya. Ada pula orang yang kaya secara keuangan dari hasil menggunakan orang hebat dan berpengaruh sebagai beking, lalu menekan orang lain dengan menjual nama untuk kepentingnnya.

Banyak pula  orang pintar secara intelektual, kenal hebat dikampus, luar biasa dibirokrasi, tetapi akhirnya merugikan Negara dan rakyat. Tidak sedikit pula orang yang terlihat pintar secara sepiritual, menjadi  pemimpin agama tertentu, tetapi dia menipu dan memanfaatkan orang-orang yang percaya padanya untuk memuluskan kepentingannya. Agama menjadi kedok dan alat untuk mendapatkan kepentingan sesaat dan mengumpulkan harta sebanyak mungkin. Dia mungkin hebat menyampaikan syiar agama, tetapi dia sendiri termakan oleh ucapannya. Orang-orang yang hanya mengandalkan kepintaran lupa bahwa dia belum menaklukkan yang lebih tinggi, lebih hebat, dan lebih kuat dibandingkan orang lain, yakni dirinya sendiri.

  1. Orang Cerdas

Diantara semua yang sudah terbahas, orang cerdas adalah yang terbaik. Dia bicara tidak hanya dengan logika, tetapi juga melibatkan hati, sayangnya orang-orang cerdas masih saja memiliki perasaan “UPS  AND DOWN” . kadang sayang, kadang benci, kadang mudah memaafkan, kadang berat sekali memaafkan. Dia masih mudah terpeleset kedalam pikiran negative. Salah satu yang membedakan orang pintar dengan orang cerdas adalah kemampuan empati yang tinggi dan mampu menganalisis perasaanya sendiri. Kecerdasan adalah nilai eksoterik (luar) pengetahuan, sementara kesadaran adalah nilai esoteric (dalam) dari sebuah pengetahuan.

Kecerdasan bias ditingkatkan dan bisa juga diturunkan. Jadi, bisa saja orang yang sudah kita anggap sangat cerdas akan turun manjadi orang yang sangat pintar. Dan orang yang sangat pintar akan jatuh menjadi orang yang lebih agresif. Kunci kecerdasan yang sukses itu jika mampu mengubah prilaku. Tetapi, tentunya sulit kalau hanya mengandalkan kecerdasan untuk mengubah perilaku. Satu-satunya yang bisa mengubah prilaku (Behavior) adalah kesadaran, awareness!  Disinilah semua akan dimulai. Akan menjadi baik atau lebih buruk tergantung bagaimana anda menemukan awareness.

  1. Orang Sadar (Bijak)

“pada saat kita bodoh, licik dan mungkin saja pintar, kita masih saja ingin menguasai orang lain. Namun, pada saat kita bijak kita justru cenderung ingin menguasai diri kita sendiri”.

–AforismeT7A

Inilah tingkatan yang tertinggi dan utama. Sepintar apapun, selicik apapun, secerdas apapun anda, bila tanpa kesadaran maka semuanya akan menjadi lapisan luar saja. Dia hanya akan berguna untuk mengubah orang lain, tetapi tidak akan mampu mengubah diri anda sendiri. Mereka terfokus untuk mengubah orang lain dan sekelilingnya hingga melupakan dirinya yang utama. Kunci dari AWARENESS adalah menemukan jati  diri yang sejat.  Perubahan pada diri anda terlebih dahulu adalah yang terpenting, karena yang lain akan mengikutinya dari belakang. Dengan menemukan kesdaran itu, kita bisa mengenali  hati nurani, daya imajinasi, dan juga tentunya menemukan kemauan kita sendiri.

Orang yang telah tersadarkan akan menjadi orang yang bijaksana, berhasil memaksimalkan 3 hal utama, yaitu inner vouce (nurani), imagination (impian), dan desire (semangat/gairah). Ketiga energy ini bersatu menjadi kekuatan penuh yang sangat serat makna. Kesadaran membuat kita mampu berdialog dengan suara hati kita masing- masing. Kita juga mampu memaksimalkan kekuatan hati dan pikiran untuk menciptakan masa depan yang cemerlang dan memiliki semangat hidup yang luar biasa tinggi, meskipun banyak masalah, dia tetap tegar dan penuh semangat.